KABARKENDARINEWS.COM || KONAWE – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (Bem) Stmik Bina Bangsa Kendari , Aldi Lamoito menghimbau masyarakat Kab.Konawe , agar cerdas dalam memilih pemimpin dalam pilkada yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024 mendatang.
Jelang Pilkada sejumlah figur pilihan warganet mulai muncul ke permukaan Masyarakat harus cerdas dalam memilih pemimpin.
“Masyarakat harus cerdas dan sadar, bahwa Pemilu adalah sarana paling dasar untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas yang mengayomi masyarakat,” kata salah satu putra daerah Konawe , Aldi Lamoito , Kepada Media ini melalui press Rilisnya, pada, Sabtu (20/8.
Dia mengatakan, Pesta demokrasi akbar bagi rakyat Indonesia sudah dilangsukan pada 14 februari 2024 melalui pemilihan umum (Pemilu) serentak hari pemungutan suara itu di helat bersamaan dengan Pilpres serta Pileg untuk memilih anggota DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/kota, dan anggota DPD RI.
“Sementara Pilkada untuk memilih Gubernur, Bupati dan Walikota diselenggarakan di seluruh Daerah pada 27 november 2024,” bebernya.
Lanjut, Aldi mengatakan, edukasi pemahaman terhadap proses demokrasi yang sehat dengan mengedepankan etika politik yang sesuai dengan konstitusi, menjadi keniscayaan yang harus di lakukan pemangku kepentingan, khususnya para penyelenggara.
Edukasi secara masif dalam proses demokrasi diperlukan untuk mendapatkan pemimpin yang baik dan mendapatkan legitimasi rakyat.
“Tidak hanya memperoleh suara yang banyak namun pemimpin yang dihasilkan dari proses demokrasi yang baik itulah nantinya bisa melahirkan kebijkan berkeadilan social,” ucap Aldi
Menurutnya, sudah waktunya Lembaga-lembaga terkait Menyusun strategi untuk meningkatkan proses pemilu. Peran KPU dan Bawaslu menjadi ujung tombak Pendidikan politik rakyat menghasilkan pemilu yang lebih berkualitas.
“Strategi ini mesti dilakukan untuk mewujudkan, antara lain, menguatkan sinergi penyelenggara dan pemangku kepentingan terutama dalam mengedukasi pemilih masyarakat harus paham dampak atas pengambilan Keputusan memilih pemimpin,” terangnya.
Oleh sebab itu, Menurutnya, sudah waktunya Lembaga-lembaga terkait Menyusun strategi untuk meningkatkan proses pemilu. Peran KPU dan Bawaslu menjadi ujung tombak Pendidikan politik rakyat menghasilkan pemilu yang lebih berkualitas.
“Strategi ini mesti dilakukan untuk mewujudkan, antara lain, menguatkan sinergi penyelenggara dan pemangku kepentingan terutama dalam mengedukasi pemilih masyarakat harus paham dampak atas pengambilan Keputusan memilih pemimpin,”Pungkasnya (H)